Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan
Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan
![]() |
Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan |
Secara internasional, tanaman kelor dikenal sebagai tanaman ajaib karena kandungan gizinya yang banyak dan telah ditetapkan oleh banyak organisasi sebagai salah satu bahan pangan untuk mencegah malnutrisi.
1. Kandungan Nutrisi Pada Daun Kelor.
Fresh leaves (value/100g edible portion) |
Dried leaves (value/24g [≈3tbsp tablespoon] edible portion) |
RDA for healthy children age 1-8 years old |
|
Calories | 92 cal | 49 cal | |
Macronutrients | |||
Protein | 6.70 g | 6.50 g | 13-19 g/day |
Fat | 1.70 g | 0.55 g | 30-40 g/day |
Carbohydrates | 12.5 g | 9.2 g | 130 g/day |
Micronutrients | |||
Carotene (Vitamin A) | 6.78 mg | 4.54 mg | 300-400 µg/day |
Thiamin (B1) | 0.06 mg | 0.63 mg | 5-6 mg/day |
Riboflavin (B2) | 0.05 mg | 4.92 mg | 5-6 mg/day |
Niacin (B3) | 0.8 mg | 1.97 mg | 6-8 mg/day |
Vitamin C | 220 mg | 4.15 mg | 15-25 mg |
Calcium | 440 mg | 480.72 mg | 500-800 mg/day |
Copper | 0.07 mg | 0.14 mg | 340-440 mg/day |
Fiber | 0.90 mg | 4.61 mg | 19-25 mg/day |
Iron | 0.85 mg | 6.77 mg | 7-10 mg/day |
Magnesium | 42 mg | 88.32 mg | 80-130 mg/day |
Phosphorus | 70 mg | 48.96 mg | 460-500 mg/day |
Potassium | 26 g | 0.32 g | 3.0-3.8 g/day |
Zinc | 0.16 mg | 0.79 mg | 3-5 mg/day |
Essential Amino Acids | |||
Histidine | 149.8 mg | 147.12 mg | 8 mg/g protein |
Isoleucine | 299.6 mg | 198 mg | 25 mg/g protein |
Leucine | 492.2 mg | 468 mg | 55 mg/g protein |
Lysine | 342.4 mg | 318 mg | 51 mg/g protein |
Methionine + Cysteine | 117.7 mg | 84 mg | 25 mg/g protein |
Phenylalanine Tyrosine | 310.3 mg | 333.12 mg | 47 mg/g protein |
Threonine | 117.7 mg | 285.12 mg | 27 mg/g protein |
Tryptophan | 107 mg | 102 mg | 7 mg/g protein |
Valine | 374.5 mg | 255.12 mg | 32 mg/g protein |
2. Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan
2.1. Daun kelor mengandung antioksidan.
Daun kelor mengandung campuran kaya antioksidan kuat seperti kaempferol, asam caffeoylquinic, zeatin, quercetin, rutin, asam klorogenik, dan beta-sitosterol. Antioksidan kuat yang ditemukan di kelor ini memiliki kemampuan mengatasi radikal bebas dan telah menunjukkan nilai terapeutik dalam menyembuhkan kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.2.2. Masih dalam penelitian, daun kelor memiliki potensi menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Penelitian masih dilakukan pada hewan tikus laboratorium, yang menunjukkan bahwa daun kelor memiliki efek menurunkan kadar gula darah. Ada banyak sekali penelitian tentang hal ini, salah satunya adalah - Sulistyorini, R., Sarjadi, -., Johan, A., & Djamiatun, K. (2015). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Ekspresi Insulin dan Insulitis Tikus Diabetes Melitus. Majalah Kedokteran Bandung, 47(2), 69-76.2.3. Daun kelor juga berpotensi untuk menurunkan hiperlipidemia ( masih diteliti ).
Penelitian masih dilakukan dengantikus laboratorium,yang menunjukkan hasil bahwa daun kelor bisa menurunkan / mengendalikan kadar kolesterol tubuh. Salah satu penelitian bisa anda baca disini - Adisakwattana, S., & Chanathong, B. (2011). Alpha-glucosidase inhibitory activity and lipid-lowering mechanisms of Moringa oleifera leaf extract. Eur Rev Med Pharmacol Sci, 15(7), 803-808.2.4. Masih diteliti, daun kelor memiliki efek diuretik sehingga bisa dipakai untuk mengatasi edema.
Edema adalah pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan cairan di dalam jaringan. Beberapa area tubuh yang mudah dikenali saat mengalami edema adalah tangan, lengan, kaki dan pergelangan kaki.Diuretik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat atau penyebab naiknya laju urinasi. Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut dan air. Fungsi utama diuretika adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal.
Jadi intinya begini, jika ada pasien yang menderita edema, misal kakinya bengkak karena penimbunan cairan tubuh ( jadi bengkaknya bukan karena luka infeksi ), biasanya dokter akan berusaha mengurangi cairan yang tertimbun di kaki denga resep obat diuretik, yaitu jenis obat yang menimbulkan pasien sering kencing, supaya kandungan air yang tertimbun di kaki bisa berkurang.
Nahhh, daun kelor ternyata memiliki efek diuretik tersebut. Salah satu penelitian yang bisa anda baca adalah berikut - Cáceres, A., Saravia, A., Rizzo, S., Zabala, L., De Leon, E., & Nave, F. (1992). Pharmacologie properties of Moringa oleifera. 2: Screening for antispasmodic, antiinflammatory and diuretic activity. Journal Of Ethnopharmacology, 36(3), 233-237. doi:10.1016/0378-8741(92)90049-w
2.5. Diteliti, daun kelor diduga memiliki kemampuan hepatoprotektor / melindungi liver.
Ini juga kabar yang menarik, penelitian masih dilakukan pada tikus wistar / tikus lab. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa daun kelor bisa melindungi liver dari kerusakan akibat racun.Salah satu penelitian tentang daun kelor sebagai hepatoprotektor adalah berikut - Syahrin, S., Kairupan, C., & Loho, L. (2016). Gambaran histopatologik hati tikus Wistar yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) setelah diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Jurnal e-Biomedik, 4(2) dan - A. A. Hesti Wulan, S., Sholeh, S. N., & Wigati, D. (2019). PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI DAN KADAR SGPT DAN SGOT PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG INDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT. 1., 14(1), 1455–1460.
2.6. Daun kelor Mengobati Gangguan Perut
Isotiosianat dalam daun kelor efektif dalam pengobatan gangguan perut seperti sembelit, gastritis, dan kolitis ulserativa. Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat dianggap sebagai alternatif herbal yang efektif untuk menggantikan antasida dan antihistamin yang tersedia secara komersial.Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Phytomedicine, pengobatan dengan moringa menyebabkan berkurangnya ulserasi dan kemanjurannya dalam menyembuhkan kolitis ulserativa sebanding dengan prednisolon, obat yang tersedia secara komersial. Daun kelor mengandung sifat antibiotik dan antibakteri dan memberikan efek penghambatan pada pertumbuhan berbagai patogen. Ini termasuk bakteri helicobacter pylori dan bakteri coliform, yang dapat memicu diare. Daun kelor juga membantu dalam memerangi obesitas berkat kandungan nutrisi yang tinggi dan rendah lemaknya. Kandungan vitamin B yang mengesankan dalam daun kelor membantu pencernaan dan mengubah makanan menjadi energi daripada menyimpannya sebagai lemak. - Gholap, P. A., Nirmal, S. A., Pattan, S. R., Pal, S. C., & Mandal, S. C. (2012). Potential of Moringa oleifera root and Citrus sinensis fruit rind extracts in the treatment of ulcerative colitis in mice. Pharm. Biol., 50(10), 1297–1302. doi: 10.3109/13880209.2012.674142
2.7. Daun kelor memiliki kemampuan antibakteri.
Penelitian - Dima, L. R. H. (2016). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. PHARMACON, 5(2), menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kemampuan sebagai antibakteri.2.8. Daun kelor juga berpotensi sebagai anti kanker
Penelitian dilakukan di lab dengan memakai kultur jaringan kanker, diketahui bahwa daun kelor mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. - Sreelatha, S., Jeyachitra, A., & Padma, P. R. (2011). Antiproliferation and induction of apoptosis by Moringa oleifera leaf extract on human cancer cells. Food Chem. Toxicol., 49(6), 1270–1275. doi: 10.1016/j.fct.2011.03.006Demikian sekilas beberapa penelitian yang dilakukan para ahli, mereka berusaha mencari apa manfaat daun kelor bagi kesehatan kita. Penelitian yang lain masih banyak.
Catatan:
1. Saya bukan ahli tanaman, bukan ahli herbal dan bukan ahli penyakit.
2. Apa yang saya tulis merupakan hasil membaca dari banyak sumber.
3. Ada kemungkinan saya salah paham mengenai apa yang saya baca, sehingga saya salah mengartikan apa yang ditulis oleh penulis aslinya.
4. Jangan jadikan tulisan saya sebagai panduan pengobatan, ini hanya untuk bahan belajar saja.
5. Tulisan saya tidak direview oleh ahli.
6. Terima kasih.
Sumber:
Thurber, M., & Fahey, J. (2009). Adoption ofMoringa oleiferato Combat Under-Nutrition Viewed Through the Lens of the “Diffusion of Innovations” Theory. Ecology Of Food And Nutrition, 48(3), 212-225. doi:10.1080/03670240902794598 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2679503/
Dhakar, R., Pooniya, B., Gupta, M., Maurya, S., Bairwa, N., & Sanwarmal. (2011). Moringa : The herbal gold to combat malnutrition. Chronicles Of Young Scientists, 2(3), 119. doi:10.4103/2229-5186.90887 http://www.cysonline.org/article.asp?issn=2229-5186;year=2011;volume=2;issue=3;spage=119;epage=125;aulast=Dhakar
18 Science-Based Benefits & Uses of Moringa Oleifera | Organic Facts. (2013). Organic Facts. Retrieved 27 May 2019, from https://www.organicfacts.net/health-benefits/vegetable/moringa.html
Vergara-Jimenez, M., Almatrafi, M., & Fernandez, M. (2017). Bioactive Components in Moringa Oleifera Leaves Protect against Chronic Disease. Antioxidants, 6(4), 91. doi:10.3390/antiox6040091 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5745501/
Sulistyorini, R., Sarjadi, -., Johan, A., & Djamiatun, K. (2015). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Ekspresi Insulin dan Insulitis Tikus Diabetes Melitus. Majalah Kedokteran Bandung, 47(2), 69-76. Retrieved from http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/456
Adisakwattana, S., & Chanathong, B. (2011). Alpha-glucosidase inhibitory activity and lipid-lowering mechanisms of Moringa oleifera leaf extract. Eur Rev Med Pharmacol Sci, 15(7), 803-808. https://www.europeanreview.org/wp/wp-content/uploads/999.pdf
Memahami Penyebab Edema dan Cara Mengatasinya. (2018). Alodokter. Retrieved 27 May 2019, from https://www.alodokter.com/memahami-penyebab-edema-dan-cara-mengatasinya
Diuretik. (2019). Id.wikipedia.org. Retrieved 27 May 2019, from https://id.wikipedia.org/wiki/Diuretik
Cáceres, A., Saravia, A., Rizzo, S., Zabala, L., De Leon, E., & Nave, F. (1992). Pharmacologie properties of Moringa oleifera. 2: Screening for antispasmodic, antiinflammatory and diuretic activity. Journal Of Ethnopharmacology, 36(3), 233-237. doi:10.1016/0378-8741(92)90049-w https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/037887419290049W
Syahrin, S., Kairupan, C., & Loho, L. (2016). Gambaran histopatologik hati tikus Wistar yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) setelah diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Jurnal e-Biomedik, 4(2). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/13331/12917
A. A. Hesti Wulan, S., Sholeh, S. N., & Wigati, D. (2019). PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI DAN KADAR SGPT DAN SGOT PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG INDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT. 1., 14(1), 1455–1460. Retrieved from http://stifar.ac.id/ojs/index.php/MFI/article/view/104
Gholap, P. A., Nirmal, S. A., Pattan, S. R., Pal, S. C., & Mandal, S. C. (2012). Potential of Moringa oleifera root and Citrus sinensis fruit rind extracts in the treatment of ulcerative colitis in mice. Pharm. Biol., 50(10), 1297–1302. doi: 10.3109/13880209.2012.674142 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22849565
Dima, L. R. H. (2016). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. PHARMACON, 5(2). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/view/12273
Sreelatha, S., Jeyachitra, A., & Padma, P. R. (2011). Antiproliferation and induction of apoptosis by Moringa oleifera leaf extract on human cancer cells. Food Chem. Toxicol., 49(6), 1270–1275. doi: 10.1016/j.fct.2011.03.006 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21385597
Belum ada Komentar untuk "Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan"
Posting Komentar